Walau Dibatasi Pemerintah, Subsidi Solar Tetap Disalurkan Pertamina

MAKASSAR, BERITAPEDOMAN.com – Mencuatnya anggapan kelangkaan BBM subsidi Solar di tengah masyarakat yang ditengarai adanya pembatasan dari pihak Pertamina adalah murni kesalahpahaman.

Pasalnya, BBM subsidi solar sejatinya beberapa tahun belakangan memang telah dibatasi peredarannya oleh pemerintah. Namun, Pertamina tetap menyalurkannya dengan alasan dibutuhkan para nelayan.

Namun, fakta di lapangan, ternyata subsidi tersebut, juga diminati pengguna truk kontainer, yang merupakan kendaraan pengangkut logistik.

Bahkan, banyak beredar pemberitaan yang menyebut sejumlah pengusaha logistik mengalami kerugian dengan alasan adanya pembatasan ini.

Padahal, jika ditelisik secara seksama, kuota BBM subsidi Solar yang dialokasikan untuk wilayah Sulsel justru telah melampaui dari yang ditetapkan pemerintah dan hal ini juga berimbas kerugian pada Pertamina, mengingat kuota konsumsi Solar di Sulsel pada September 2019 kemarin sudah over 17 persen.

Harusnya para pengusaha logistik mengetahui bahwa BBM Solar disesuaikan dengan DOT (Daily Objective Thruput) yang mengacu kuota yang diberikan oleh Pemerintah.

Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR Sulawesi, Hatim Ilwan, mengungkapkan, Pertamina tidak pernah menginstrusikan pembatasan penyaluran BBM Solar ke SPBU, walaupun pemerintah telah membatasi subsisi Solar.

Kalaupun ada kebijakan di masing-masing SPBU melakukan pembatasan, itu adalah wewenang pengusaha SPBU untuk menjaga stok tetap tersedia merata ke masyarakat.

“Fakta sebenarnya, ya memang saat ini konsumsi solar di Sulsel sudah melebihi kuota dari yang ditetapkan pemerintah,” katanya saat bincang-bincang bersama media, di Liberica, Jl Botolempangan, Jumat (1/11/2019) kemarin.

Adapun kuota 2019 ini, kata Hatim, yakni 411.436 KL, dimana kuota ini dikurangi sekitar 10 persen dari 2018.

Adapun realisasi 2018 lalu tercatat sebesar 456.596 KL.

“Jadi murni tidak ada pembatasan penyaluran subsidi solar. Yang benar justru kuota konsumsi Solar malah sudah over, sementara tren realisasi solar tiap tahunnya meningkat tiga hingga lima persen,” katanya.

Penulis/Editor : Marwiah Syam


Comment