Berkat Pertamina, Asa ‘Hidup Layak’ Warga Pesisir Bersambut

MAKASSAR, BERITAPEDOMAN.com – Jeratan kemiskinan yang menjerat warga pesisir disertai kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), dengan lingkungan yang tidak sehat, rawan perjudian, narkoba, miras, kurangnya pendidikan, dan gizi, tak ayal membuat para istri nelayan di Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, kerap mendapat perlakuan kasar.

Kepedihan yang tak terkira, ditambah nelangsa beban hidup, terasa waktu bagaikan boomerang tiap harinya.

Tak adanya bantuan, tidak ada kepedulian, tidak ada akses permodalan menjadikan tekanan kehidupan semakin keras, apalagi dengan adanya monopoli hasil tangkapan ikan yang dilakukan punggawa (orang berduit, berkuasa) membuat warga pesisir semakin tersudut dan tersingkirkan yang berimbas pada generasinya yang mau tak mau harus putus sekolah dan menjadi broken home.

Namun, hidup harus terus berjalan. Hal inilah yang membuat Nuraeni, pelopor kelompok wanita nelayan yang dinamai Fatimah Az Zahrah yang berdiri sejak 2007 lalu ini berusaha keras bahu membahu keluar dari jeratan kemiskinan dengan memberdayakan dan menggali potensi hasil laut dengan berbagai olahan.

Para wanita pesisir tersebut, tak ingin menyerah dalam hidup.

Hingga akhirnya, dengan kehendak Tuhan yang Maha Kuasa dipertemukanlah perintis kelompok nelayan, Nuraeni, dengan program CSR Pertamina pada 2010 lalu.

Melalui Program Kemitraan Pertamina inilah, para perempuan nelayan tangguh ini perlahan menjadi harapan besar bagi keluarganya, dan berkat kemitraan itulah, mereka semakin berbenah dan terasah memberdayakan potensi laut, yang akhirnya sedikit demi sedikit merasai nikmat berkecukupan.

Lambat laun, stigma yang melekat pun berubah seiring dengan kehidupan para warga pesisir yang mulai kembali tersentuh pendidikan disertai peningkatan SDM yang merupakan salah satu fasilitas pendukung yang diadakan Pertamina guna pengembangan dan pemberdayaan hasil potensi daerah yang lambat laun semakin membuahkan hasil.

Kini, hasil olahan laut tersebut, baik abon ikan, nugget ikan, bakso, bumbu kari, asinan lombok, olahan udang dan lainnya yang dibanderol harga terjangkau ini menjajal pasar dan semakin diminati kalangan masyarakat luas dengan banyaknya inden dari luar kota dan provinsi.

Keberhasilan ini, tentunya menjadi berkah tersendiri bagi warga pesisir. Betapa tidak, yang dulunya hanya bisa bermimpi memiliki kehidupan layak, kini menjadi nyata dan semakin berdampak dalam memberikan stimulasi pada warga lainnya untuk semakin andil dalam pemberdayaan pada keluarga masing-masing di tiap rumah anggota para istri nelayan tersebut.

Nuraeni, pelopor kelompok Wanita Nelayan Fatimah Az Zahra, saat ditemui Beritapedoman.com, mengaku sangat bersyukur dengan dipertemukannya dengan pihak Pertamina yang sangat peduli pada kondisi masyarakat.

Nuraeni menuturkan, berbagai bantuan telah disalurkan Pertamina, mulai pendampingan, bagaimana mengolah hasil laut secara baik, memfasilitasi pengemasan, promosi, hingga pada penjualan.

“Bantuan tersebut, kami tak bisa hitung jumlahnya sudah berapa yang telah tersalurkan demi kami, mungkin sudah ratusan juta. Tapi bagi kami nilai dampak luar biasanya itu tidak bisa dibeli dengan uang, karena kami bisa mandiri, menyekolahkan anak, dan tidak lagi menjadi menyusahkan,” katanya saat ditemui Beritapedoman.com, di kediamannya, Barukang, Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, beberapa waktu lalu.

Nuraeni juga berharap, mudah-mudahan pemberdayaan ini terus berlanjut hingga ke generasi berikutnya.

“Alhamdulillah, asa merasai hidup layak kini kami juga rasai. Ini semua berkat Pertamina,” katanya.

Penulis/Editor : Marwiah Syam

Comment