OJK Catat Kinerja Perbankan di Sulsel Tumbuh Positif

RANTEPAO, BERITAPEDOMAN.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) mencatat perkembangan kinerja perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tumbuh positif pada Agustus 2021.

Pertumbuhan positif ini ditopang fungsi intermediasi yang tinggi dan disertai tingkat risiko yang tetap aman.

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulampua, Patahuddin, mengatakan, posisi aset perbankan di Sulawesi Selatan pada Agustus 2021 di tahun kedua pandemi ini, mampu tumbuh secara positif, baik secara year on year (yoy) sebesar 4,59 persen dan secara ytd sebesar 1,16 persen.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) juga dicatatkan tumbuh sebesar 4,60 persen (yoy) dan 2,67 persen (ytd). Sementara itu, kredit juga dicatatkan tumbuh sebesar 4,51 persen (yoy) dan 1,45 persen (ytd) disertai indikator fungsi intermediasi (LDR) yang cukup tinggi sebesar 114,04 persen, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga sebesar 2,83 persen.

“Dengan posisi Agustus 2021 tersebut, share aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta kredit perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan terhadap nasional masing-masing sebesar 1,26 persen, 1,53 persen, dan 2,22 persen,” katanya saat Konferensi Pers, di Toraja Misiliana Hotel, Rante Pao, Selasa (5/10/2021).

Patahuddin juga menyatakan, dengan kinerja positif ini, dicatatkan total aset perbankan di Sulsel pada Agustus 2021 secara nominal mencapai Rp158,25 triliun. Sedang Dana Pihak Ketiga (DPK) secara nominalnya mencapai Rp110,27 triliun dan penyaluran kredit sebesar Rp126,69 triliun.

Adapun penghimpunan DPK pada Agustus 2021, kata Patahuddin, terdiri dari giro Rp16,36 triliun, tabungan Rp64,63 triliun, dan deposito Rp29,27 triliun.

“Secara yoy, penghimpunan giro dan tabungan masing-masing tumbuh sebesar 4,42 persen, dan 11,38 persen. Hanya saja deposito menurun sebesar 7,69 persen,” katanya.

Sementara untuk jenis penggunaan kredit, lanjut Patahuddin, kredit produktif tumbuh sebesar 5,53 persen secara year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp67,33 triliun. Sedang kredit konsumtif juga tumbuh sebesar 3,37 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp59,36 triliun.

Jika berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit di Provinsi Sulawesi Selatan ini didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan nominal sebesar Rp32,95 triliun atau 26,01 persen. Adapun sektor petanian, perburuan dan kehutanan memberikan kontribusi nominal sebesar Rp7,46 triliun atau 5,89 persen, dan sektor konstruksi sebesar Rp5,15 triliun atau 4,07 persen.

Adapun komposisi perbankan berdasarkan jenis kegiatan di Sulawesi Selatan pada Agustus 2021, masih didominasi oleh bank konvensional dengan share total aset, DPK dan kredit dengan posisi masing-masing sebesar 93,58 persen, 93,56 persen, dan 93,50 persen. Sementara sisanya merupakan share perbankan syariah.

“Sementara komposisi perbankan berdasarkan jenis bank di Sulawesi Selatan pada Agustus 2021 juga masih didominasi oleh bank umum dengan share total aset, DPK dan kredit dengan masing-masing sebesar 98,07 persen, 98,10 persen, dan 98,10 persen, serta sisanya merupakan share BPR,” katanya.

Wartawan/Redaktur : Marwiah Syam

Comment