Pria Ini Menjadi Orang Pertama di Dunia Bergelar S2 Ninja

BERITAPEDOMAN.com – Seorang pria, Genichi Mitsuhashi, asal Jepang telah menarik perhatian banyak orang dengan gelar pendidikan terkeren di dunia.

Seperti dilansir dari Trending Now, Sabtu (4/7/2020), disebutkan belum lama ini, Genichi Mitsuhashi menjadi orang pertama yang dianugerahi gelar S2 Ninja.

Selama dua tahun, Ia mempelajari sejarah dan tradisi seorang ninja. Tak hanya itu, pria berusia 51 tahun ini juga berkesempatan untuk mendalami ilmu bela diri ninja, yang memiliki ciri khas gerakan cepat dan tak terdeteksi oleh musuh.

Mitsuhashi mempelajari ilmu ninja secara serius, hingga akhirnya pada 2018 memutuskan untuk mendaftarkan diri dalam program magister ilmu ninja di Mie University setahun sebelumnya. Universitas ini sendiri, terletak di Provinsi Iga yang dikenal sebagai tempat tinggal para ninja, sehingga didirikan International Ninja Research Center yang merupakan institusi pertama dan satu-satunya di dunia yang didedikasikan untuk studi ninja.

Sebelumnya, Mitsuhashi juga telah menguasai ilmu bela diri kung fu dan seni bela diri Jepang, Shorinji Kempo.

Mitsuhashi kini menetap di Iga untuk menjalankan bisnis penginapannya, sekaligus mengajar seni bela diri ninja, sambil menempuh studi doktoral alias S3 dalam ilmu ninja.

Sekedar diketahui, ninja selain dikenal karena kerahasiaan dan tingkat keterampilan yang tinggi, para ninja juga adalah ahli mata-mata, sabotase, pembunuhan, dan perang gerilya yang bermula setidaknya sejak abad ke-14.

Yuji Yamada, seorang profesor sejarah Jepang di universitas yang bertanggung jawab atas pusat ninja, terkejut dengan pengabdian Mitsuhashi yang benar-benar mempraktekkan “jalan ninja”.

“Kami menyediakan kelas dan kursus sejarah tentang keterampilan ninja. Tapi saya tidak berharap Ia untuk terlibat secara serius sampai sejauh ini. Dia benar-benar mengabdikan hidupnya untuk ninja,” ungkap Yamada.

Adapun siswa yang mau mendaftar, siswa harus mengikuti ujian sejarah Jepang dan ujian membaca dokumen sejarah ninja.

“Sekitar tiga siswa mendaftar setiap tahun, jadi memang ada peminatnya. Kami juga mendapat banyak pertanyaan dari luar negeri, tetapi saya harus meluruskan satu hal, ini adalah kursus untuk belajar tentang ninja, bukan untuk menjadi ninja,” jelas Yamada.

Editor : Marwiah Syam

Comment