MAKASSAR, BERITAPEDOMAN.com – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawati Rusdi, menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tak sesuai standar dan meminta kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk bertindak tegas agar tidak terulang kasus keracunan pada siswa.
Menurut Fatma, BGN sejatinya wajib tegas dan mengevaluasi operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hasil monitoring ini dapat menjadi dasar bagi BGN untuk mengambil keputusan kepada SPPG yang tidak patuh terhadap standard operating procedure (SOP).
“Saya meminta kepada BGN agar menutup dapur atau SPPG yang tidak qualified,” kata Fatma, Rabu (1/10/2025).
Tata kelola SPPG dan peralatan yang tidak memenuhi SOP, kata Fatma, adalah salah satu penyebab kasus keracunan MBG pada siswa, maupun pelajar.
“Manajemen dan peralatan yang tidak standar, tentu cerminan SPPG yang tak siap dan tak layak, serta pemicu terjadinya KLB (kejadian luar biasa),” kata Fatma.
Data yang dirilis BGN, lanjut Fatma, ada 6.517 orang mengalami keracunan MBG sejak program ini diluncurkan pada Januari 2025 hingga September 2025 di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Khusus di Provinsi Sulawesi Selatan, kami tidak mau ada kejadian luar biasa (KLB) atau keracunan MBG. Untuk itu, kami meminta kepada masyarakat untuk percaya dengan upaya-upaya pemerintah dalam memperbaiki pelaksanaan MBG,” kata Fatma.
Comment