Dorong Pemulihan Ekonomi Lewat Inklusi Keuangan, OJK Sulampua Bersama TPAKD Sulsel Gelar Bulan Inklusi Keuangan

MAKASSAR, BERITAPEDOMAN.com – Sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi secara nasional melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menggelar kegiatan Bulan Inklusi Keuangan.

Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini menghadirkan seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di Sulsel, baik perbankan, pasar modal, maupun industri keuangan non bank (IKNB), UMKM binaan LJK, UMKM binaan Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat umum.

Kegiatan ini sendiri, dilaksanakan mulai 1 Oktober 2020 hingga Oktober 31 Oktober 2020 dengan ragam suguhan penjualan produk LJK seperti penjualan produk yang berinsentif lewat pemberian diskon, cashback, poin dan bonus yang berlangsung hingga 31 Oktober 2020 yang dilaksanakan melalui virtual.

Selain penjualan produk, juga ada webinar virtual berupa literasi program industri keuangan untuk peningkatan inklusi keuangan (15-16 Oktober 2020) dan financial planning dan perlindungan konsumen (15 Oktober dan 20 Oktober 2020).

Kemudian pada 22 Oktober 2020, juga ada Business Matching UMKM Go-digital secara virtual. Selanjutnya pada 26 Oktober 2020, pada seremoni puncak Bulan Inklusi Keuangan dilaksanakan launching Program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir dan dialog interaktif mengenai Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemulihan Sulsel di Maccora I Ballroom Hotel the Rinra.

Kepala OJK Sulawesi, Maluku dan Papua, Mohammad Nurdin Subandi, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk meningkatkan pemahaman (literasi) dan penggunaan produk keuangan atau layanan jasa keuangan (inklusi) di kalangan masyarakat, agar makin mendorong akselerasi inklusi keuangan yang ditargetkan mencapai 90 persen pada 2024 mendatang.

“Selain itu, juga juga mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi ini,” katanya saat Presscomperence, di ON20, Hotel Aston, Jl Sultan Hasanuddin, Jumat (9/10/2020).

Adapun tingkat literasi masyarakat saat ini, kata Nurdin, masih di bawah 50 persen yakni sekitar 38,04 persen secara nasional. Sedang di Sulsel sendiri dicatatkan masih di angka 32,46 persen.

Sementara untuk tingkat inklusi secara nasional masih di sekitar 76,1 persen, sedang di Sulsel dicatatkan mencapai 89,91 persen.

“Dengan adanya Bulan Inklusi Keuangan yang digelar ini diharap bisa lebih meningkatkan lagi tingkat literasi dan inklusi sesuai yang ditargetkan,” katanya.

Penulis/Redaktur : Marwiah Syam

Comment