Tembus Omzet Belasan Juta, Kerajinan Batok Kelapa Binaan Pertamina Ini Ternyata Beranggotakan Penyandang Disabilitas

PALOPO, BERITAPEDOMAN.com – Keterbatasan ternyata bukan menjadi halangan untuk menjadi tak terbatas. Nilai itu tampaknya diyakini betul oleh Ahmadi, bersama 6 orang penyandang disabilitas dari Desa Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu.

Pria yang akrab disapa Pak Madi ini, adalah seorang Guru Bahasa Inggris yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Bersama Pertamina Fuel Terminal (FT) Palopo, Ia menjadi motor penggerak penyandang disabilitas yang ada di kampungnya.

Awalnya, Pak Madi merasa kasihan melihat keadaan penyandang disabilitas yang sering dikucilkan, bahkan mendapat cibiran masyarakat. Kemudian bersama Firman selaku Comdev Officer Pertamina FT Palopo, Pak Madi melakukan pendekatan kepada mereka dan keluarganya untuk ikut pelatihan kerajinan dan beberapa kegiatan terkait yang diinisiasi Pertamina.

Pendekatan yang dilakukan itu, juga dibantu oleh perangkat desa untuk menghilangkan rasa trauma atas cibiran masyarakat yang membuat mereka merasa minder dan tidak percaya diri.

Saat itulah Pertamina hadir memberikan bantuan pelatihan membuat kerajinan dari batok kelapa pada awal 2019 lalu.

“Pada masa itu, saya sampai harus menjemput mereka satu per satu ke tempat pelatihan. Sekarang mereka dengan sendirinya berangkat ke studio produksi,” tutur Pak Madi.

Adapun produk yang dibuat, yakni berasal dari limbah batok kelapa dan bambu yang disulap menjadi beraneka ragam kerajinan bernilai ekonomi, mulai dari asbak, mangkok, dan lain sebagainya.

Berkat pelatihan baik pemasaran maupun pengolahan produk, hanya dalam 2 tahun saja produk mereka bisa menembus pasar ekspor hingga Jepang dan Eropa, menghasilkan omzet hingga 17 juta/bulan. Hal ini juga tak lepas dari kemampuan Pak Madi untuk membuka jejaring melalui rekan-rekannya yang dahulu berkunjung ke Luwu sebagai turis.

Pada 2020 ini, Pertamina melanjutkan pembinaannya berupa bantuan rumah produk, legalisasi kelompok dan standarisasi produk. Alat produksi yang diberikan pun dimodifikasi sedemikian rupa menyesuaikan kebutuhan dan kenyamanan para penyandang disabilitas ini.

Unit Manager Communication and CSR Marketing Operation Region (MOR) VII PT Pertamina (Persero), Laode S Mursali, mengatakan, Pertamina memiliki cita-cita mewujudkan Desa Senga sebagai Desa Ramah bagi penyandang disabilitas pada 2023 mendatang.

“Pertamina, melakukan social mapping di sekitar wilayah operasinya, dengan harapan turut menyelesaikan permasalahan sosial dan menyasar kaum rentan sebagai target Program CSR nya. Kini, Desa Senga bisa berbangga karena memiliki penyandang disabilitas yang produktif dan produk unggulan sesuai visi pemerintah One Village One Product (OVOP),” katanya.

Redaktur : Marwiah Syam

Comment