MAKASSAR, BERITAPEDOMAN.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong dan berupaya meningkatkan literasi keuangan, termasuk untuk memahami produk dan layanan di perasuransian dan dana pensiun yang penting dalam perencanaan masa depan di kalangan mahasiswa.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul. Hal ini sejalan dengan visi keempat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang memprioritaskan penguatan SDM untuk mendukung kemajuan bangsa.
“Mahasiswa memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Peningkatan literasi keuangan bagi mahasiswa diharapkan dapat memperkuat penyebaran informasi terkait sektor jasa keuangan secara masif,” kata Ogi, saat kegiatan OJK mengajar di Auditorium Baruga Andi Pangerang Pettarani, Universitas Hasanuddin (Unhas), Kamis (21/11/2024).
Ogi, juga menyampaikan bahwa generasi muda perlu untuk memulai merencanakan masa depan sejak dini melalui pengelolaan keuangan yang bijak, investasi, dan penerapan manajemen risiko, termasuk memiliki asuransi.
“Dalam setiap siklus kehidupan, dari lahir hingga hari tua, terdapat kebutuhan dan risiko yang harus diantisipasi. Mitigasi risiko perlu dilakukan sejak awal untuk menghindari dampak finansial yang lebih besar di masa depan. Generasi muda juga perlu melakukan tips dalam pengelolaan keuangan dan investasi yang disesuaikan dengan kapasitas dan profil risiko dari masing-masing individu,” kata Ogi.
Ogi, juga menekankan kepada mahasiswa agar dapat memahami manfaat, risiko dan biaya dari produk dan layanan jasa keuangan yang akan digunakan, sehingga dapat memanfaatkannya dengan baik dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang diharapkan.
Sementara, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Jamaluddin Jompa, sangat mengapresiasi dan menyambut baik program OJK Mengajar yang diselenggarakan di Unhas. Menurutnya, mahasiswa perlu memiliki literasi keuangan yang baik, agar dapat menjadi pekerja dan pengusaha yang sukses di kemudian hari.
Jamaluddin, juga menyampaikan perlunya dilaksanakan survei untuk mengukur tingkat literasi keuangan mahasiswa di Unhas, kemudian dari hasil survei akan dirumuskan program peningkatan literasi keuangan di lingkungan kampus.
“Kolaborasi dan sinergi antar seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan untuk merumuskan dan melaksanakan program dimaksud agar tercapai mahasiswa yang cakap keuangan,” kata Jamaluddin.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Darwisman, menyampaikan bahwa penting bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk meningkatkan transparansi, memperbaiki layanan dan mengutamakan pelindungan konsumen. Hal ini juga harus menjadi perhatian industri asuransi untuk dapat mengembangkan produk asuransi parametrik sebagai bagian dari ekosistem akses keuangan dalam peningkatan perekonomian Sulawesi Selatan dan nasional.
Comment